LISTENING TEAM
(TIM PENDENGAR)
Makalah
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok
Pada Program Jurusan Matematika Fakultas Tarbiyah
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Dosen Pengampu :
Dra. Mumun Munawaroh, M.Si
Disusun
Oleh :
Budi Rudianto
Diyah
Zahrotul Fuadiyah (1410150130)
Siti Jamilah
(1510150157)
Siti Marhamah
(1410150158)
Sudedi (1410150160)
Ulin Na’mah (1410150118)
Umul Khafidoh
(1410150119)
Yeyen Nurhasanah(1410150122)
Matematika-C & D/VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran
merupakan pusat kegiatan belajar mengajar, yang terdiri dari guru dan siswa,
yang bermuara pada pematangan intelektual, kedewasaan emosional, ketinggian
spiritual, kecakapan hidup, dan keagungan moral. Sebagian besar waktu anak
dihabiskan untuk menjalani rutinitas pembelajaran setiap hari.
Bagi seorang
guru, mengajar adalah aktivitas utama. Oleh karena itu, guru disebut guru,
karena guru mentransfer ilmu kepada siswa. Kata orang bijak, dengan mengajar,
ilmu menjadi tegak dan berkembang. Dengan mengajarkan kepada orang lain, ilmu
tidak akan habis, tetapi justru semakin dinamis, progresif, dan produktif.
Disinilah
peran guru sebagai pendidik yang mana harus mampu menguasai strategi atau
metode dalam pembelajaran. Yang sangat berdampak kepada aktivitas belajar
beserta hasil belajar yang ingin dicapai. Salah satu strategi yang dapat
diimplementasikan dalam proses belajar mengajar adalah listening team.
Dalam metode listening team membagi siswa dalam beberapa
kelompok dengan peran dan tugas yang berbeda satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Listening Team ?
2. Apa Prinsip-Prinsip Listening Team ?
3.
Apa Tujuan Listening Team ?
4. Bagaimana Langkah-langkah Listening Team ?
5.
Bagaimana Variasi Kegiatan Listening Team ?
6. Apa Kelebihan dan kekurangan Listening Team ?
C. Tujuan
Tujuan
pembahasan agar kita dapat lebih mengetahui Pengertian, Prinsip-Prinsip, Tujuan, Langkah-langkah, Variasi Kegiatan dan Kelebihan dan kekurangan dari Listening Team.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Listening Team
Listening Team adalah suatu usaha untuk
memperoleh pemahaman akan hakikat dari suatu konsep atau prinsip atau
keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan yang melibatkan
indera pendengaran. Penggunaan Listening Team dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada pengoptimalan indera pendengaran siswa
(di samping indera lainnya), diharapkan secara tepat dapat mendorong siswa agar
tetap fokus dan siap siaga selama proses pembelajaran berlangsung.
Strategi ini membantu siswa untuk tetap berkonsentrasi dan terfokus dalam
pelajaran yang menggunakan metode ceramah. Metode ceramah dapat diartikan
sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau
penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.
B. Prinsip-Prinsip
Penggunaan strategi Listening Team akan mencapai tujuan
yang maksimal apabila memenuhi prinsip-prinsip di bawah ini :
1. Pelaksanaannya dilakukan oleh
kelompok-kelompok siswa.
2. Semua siswa harus terlibat sesuai dengan
peranannya.
3. Penentuan topik disesuaikan dengan
kemampuan kelas, tingkat sekolah dan situasi tempat.
4. Materi yang dipilih hendaknya terkait
persoalan yang relatif banyak menimbulkan pertanyaan dan pendapat.
5. Materi yang diajukan hendaknya dapat juga
menumbuhkan pertimbangan dari berbagai pihak.
C.
Tujuan
Strategi Listening Team ini bertujuan membentuk kelompok
yang mempunyai tugas atau tanggung jawab tertentu berkaitan dengan materi
pelajaran sehingga akan diperoleh partisipasi aktif siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Yang mana diawali dengan pemaparan pembelajaran oleh guru.
Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok. Setiap kelompok
mempunyai peran masing-masing. Misal, 40 orang dalam suatu kelas dibagi menjadi
4 kelompok.
D.
Langkah-langkah
Pembelajaran dengan metode listening
time diawali dengan pemaparan materi pembelajaran dari guru. Selanjutnya guru
membagi kelas menjadi kelompok-kelompok.
1.
Membagi siswa menjadi empat kelompok,
masing-masing kelompok mendapat salah satu dari tugas berikut ini :
Tim
|
Peran
|
Tugas
|
1
|
Penanya
|
Setelah pelajaran yang didasarkan
ceramah selesai, Penanya yang bertugas membuat minimal dua pertanyaan
mengenai materi yang baru saja disampaikan.
|
2
|
Orang yang setuju
|
Setelah pelajaran yang didasarkan pada
ceramah selesai, menyatakan poin-poin mana yang mereka sepakati (atau
membantu) dan menjelaskan mengapa demikian. Dan Kelompok kedua ini
merupakan kumpulan orang yang menjawab berdasarkan perspektif tertentu. Atau
disebut juga sebagai kelompok Pendukung yang bertugas mencari ide-ide
yang disetujui atau dipandang berguna dari materi pelajaran yang baru saja
disampaikan dengan memberi alasan“mengapa kami setuju”.
|
3
|
Orang yang tidak Setuju
|
Setelah pelajaran yang didasarkan pada
ceramah selesai, mengomentari tentang poin mana yang tidak mereka setujui
(atau tidak membantu) dan menjelaskan mengapa demikian. Atau Kelompok ketiga
ini merupakan kumpulan orang yang menjawab dengan perspektif yang berbeda
dengan kelompok kedua. Atau disebut juga sebagai kelompok Penentang yang
bertugas mencari ide-ide yang tidak disetujui atau dipandang tidak berguna
dari materi pelajaran yang baru saja disampaikan dengan memberi
alasan. Perbedaan ini diharapkan memunculkan diskusi yang aktif yang
ditandai oleh adanya proses dialektika berpikir, sehingga mereka dapat
menemukan pengetahuan struktural.
|
4
|
Pemberi Contoh
|
Setelah pelajaran yang didasarkan pada
ceramah selesai, memberi contoh-contoh khusus atau aplikasi materi. Atau
merupakan kelompok yang bertugas mereview dan membuat kesimpulan dari hasil
diskusi. Serta Pemberi Contoh yang spesifik atau penerapan dari materi
yang disampaikan guru dengan memberikan alasan.
|
2.
Sampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah yang didasarkan pada sesi
tatap muka. Setelah selesai, berilah kesempatan kepada masing-masing kelompok
untuk menyelesaikan tugas mereka dan beberapa saat untuk mengomentari
tugas-tugas mereka.
3.
Mintalah masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil dari tugas mereka.
Baik itu akan menimbulkan kegiatan bertanya, sepakat, dan sebagainya. Guru
hendaknya memperoleh partisipasi peserta didik dari pada yang pernah guru
bayangkan.
4.
Beri klarifikasi secukupnya.
Modifikasi :
a.
Jika jumlah siswa banyak, buatlah kelompok ganda artinya terdapat 2
kelompok sebagai penanya dan begitu pula pada kelompok lainnya.
b.
Bisa juga dawali dengan tugas individual.
5.
Pembelajaran diakhiri dengan penyampaian
berbagai kata kunci atau konsep yang telah dikembangkan oleh peserta didik
dalam diskusi.
E. Variasi Kegiatan
1.
Buatlah peranan-peranan yang lainnnya. Sebagai contoh, mintalah salah satu
tim untuk menyimpulkan pelajaran yang disampaikan dengan ceramah atau mintalah
salah satu tim menciptakan berbagai pertanyaan yang menguji pemahaman peserta
didik tentang materi pelajaran, atau buat nama kelompok yang unik untuk setiap
peran mereka. Tantanglah peserta didik untuk bertukar fungsi secara mendadak
setelah menyelesaikan kegiatan diatas.
2.
Berikan pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang akan dijawab dengan pelajaran
yang disampaikan dengan ceramah. Tantanglah peserta didik untuk
mendengarkan jawaban-jawabannya. Tim yang dapat menjawab paling banyak adalah
tim yang menang.
F. Kelebihan dan kekurangan
1.
Kelebihan Listening Team
a.
Tidak memerlukan skill komunikatif yang rumit,
dalam banyak hal siswa dapat berbuat dengan pengarahan yang simple.
b.
Interaksi antara siswa memungkinkan timbulnya keakraban.
c.
Strategi ini menimbulkan respon yang positif bagi siswa yang lamban, kurang
cakap, dan kurang motivasinya.
d.
Listening Team melatih siswa agar mampu
berfikir kritis.
e.
Siswa tidak terlalu bergantung pada guru, akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berpikir sendiri.
f.
Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide/gagasan.
g.
Dapat membantu anak untuk merespon orang lain.
h.
Dapat memberdayakan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
i.
Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya
sendiri serta menerima umpan balik.
j.
Dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.
2.
Kelemahan Listening Team
a.
Efektivitasnya dalam memajukan proses belajar mengajar belum terbuktikan
oleh riset.
b.
Dalam pelaksanaannya sering tidak terlibatkan elemen-elemen penting.
c.
Waktu yang dihabiskan cukup panjang.
d.
Dengan keleluasaan pembelajaran, maka apabila keleluasaan itu tidak optimal
maka tujuan dari apa yang dipelajari tidak akan tercapai.
e.
Penilaian kelompok dapat membutakan penilaian secara individu apabila guru
tidak jeli dalam pelaksanaannya.
f.
Mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan waktu yang panjang.
BAB III
KUBUS DAN BALOK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama
Sekolah : SMPN
1 HARAPAN BANGSA
Mata
Pelajaran : Matematika
Kelas
: VIII
(Delapan)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 5. Mamahami sifat-sifat kubus,
balok dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5.1. Mengidentifikasi
sifat-sifat kubus, balok serta bagian-bagiannya.
5.2. Menentukan Ukuran dan menghitung luas
serta volume kubus dan balok.
Alokasi Waktu : 2 jam
pelajaran (2x pertemuan).
A. Tujuan
Pembelajaran
Peserta didik dapat menyebutkan
unsur-unsur kubus, balok: titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal
bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, tinggi, jaring-jaring kubus dan balok,
serta perhiyungan luas dan volume.
v Karakter
siswa yang diharapkan : Disiplin
( Discipline )
Rasa
hormat dan perhatian ( respect )
Tekun
( diligence )
Tanggung
jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Kubus, Balok : yaitu mengenai
mengenal unsur-unsur, jaring-jaring, luas dan volume kubus dan balok.
C. Metode
Pembelajaran
Listenng team, role playing, tanya
jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
D. Langkah-langkah
Kegiatan
Ø Pertemuan
Pertama
Pendahuluan : - Apersepsi
: Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi
penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti:
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F Peserta
didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
unsur-unsur kubus, balok: titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal
bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, tinggi, kemudian antara peserta didik
dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku
Matematika SMP Kelas VIII Semester 2, mengenai mengenal unsur-unsur kubus dan
balok).
F Peserta
didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
unsur-unsur kubus, balok: titik sudut, rusuk-rusuk, bidang sisi, diagonal
bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, tinggi.
F materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
F menggunakan
beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi
terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
F melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F memfasilitasi
peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
F memfasilitasi
peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi
peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok;
F memfasilitasi
peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
Dalam
kegiatan konfirmasi, guru:
F memberikan
umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F memberikan
konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
F memfasilitasi
peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan,
F memfasilitasi
peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar:
Ø berfungsi
sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø membantu
menyelesaikan masalah;
Ø memberi
acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø memberi
informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø memberikan
motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan
Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama
dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
F melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram;
F memberikan
umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
F Peserta
didik diberikan pekerjaan rumah (PR) dari soal-soal “Kompetensi Berkembang
Melalui Latihan” dalam buku paket yang belum terselesaikan/dibahas di kelas
E. Alat dan
Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika SMP Kelas
VIII Semester 2.
- Buku referensi lain.
Alat :
-
Laptop
-
LCD
-
OHP
F. Penilaian Hasil Belajar .
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Penilaian
|
|||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
||
·
Menyebutkan
unsur-unsur kubus, balok : rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal
ruang, bidang diagonal.
·
Menentukan
jaring-jaring kubus dan balok.
·
Menghitung
Luas dan volume kubus dan balok.
|
Menerapkan
strategi pembelajaran listening team dan role playing
|
Daftar
pertanyaan
|
Perhatikan balok PQRS-TUVW.
a.
Sebutkan
rusuk-rusuk tegaknya!
b. Sebutkan diagonal ruangnya!
Sebutkan bidang alas dan atasnya!
1.
pilihlah mana saja yang termasuk jaring-jaring kubus pada gambar yang
tersedia dibawah ini !
2.
3.
hitunglah luas permukaan korek api dibawah ini !
l=4cm
t=2cm
4.
|
Mengetahui,
Kepala SMPN
1 HARAPAN BANGSA
(
SUDEDI,M.Pd.I )
NIP/NIK
:1410150160
|
|
.........,
......, ............... 20...
Guru Mapel
Matematika.
( SUDIRMAN, S.Pd.I )
NIP/NIK
:1410150129
|
A. KUBUS
1. Pengertian Kubus
Kubus
merupakan sebuah bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh 6 buah persegi yang
bentuk dan ukurannya sama.
2. Unsur-unsur kubus
Kubus mempunyai unsur-unsur utama, yaitu:
a.
Sisi / Bidang Kubus
Sisi
kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Kubusmemiliki 6 sisi yang semuanya berbentuk
persegi, yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan), CDGH
(sisi belakang), BCGF (sisi samping kanan), ADHE (sisi samping kiri).
b.
Rusuk Kubus
Rusuk
kubus adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua bidang sisi. Terdapat 12
rusuk dalam kubus, yaitu:
Rusuk Atas : EF, FG, GH, EH
Rusuk Tegak : AE, BF, CG, DH
Rusuk Alas : AB, BC, CD, AD
|
c.
Titiksudut
Titik
sudut kubus adalah titik pertemuan dari 3 rusuk kubus yang berdekatan.Terdapat
8 buah titik sudut, yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G dan H.
3. Diagonal kubus
Diagonal
merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut sebidang yang saling berhadapan.
Dalam kubus ada diagonal sisi / bidang,
diagonal ruang dan bidang diagonal kubus.
a.
Diagonal sisi / bidang
Diagonal sisi / bidang adalah diagonal yang terdapat pada sisi kubus.Semua
diagonal sisi kubus memiliki panjang yang sama.
Panjang diagonal sisi AC = BD = EG = HF = AF = BE = CH = DG = AH =
DE = BG = CF
b.
Diagonal ruang
Diagonal
ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut tidak sebidang yang saling berhadapan.
Kubus memiliki delapan titik sudut, titik sudut itu ada yang
terletak sebidang dan ada yang tidak sebidang. Jika titik sudut itu tidak sebidang, maka kedua titik itu akan saling berhadapan. Panjang diagonal
ruang : AG = BH = CE = DF.
c.
Bidang diagonal kubus
Bidang diagonal merupakan bidang di dalam kubus yang dibuat melalui
dua buah rusuk yang sejajar tetap tidak terletak pada satu sisi.
Terdapat enam buah bidang diagonal, yaitu: ACGE, BDHF, BCHE ADGF, ABGH, CDEF.
4. Jaring- jarring kubus
jaring-jaring kubus adalah rangkaian
sisi-sisi suatu kubus yang kubus yang jika dipadukan akan membentuk suatu
kubus.
5. Luas Permukaan dan Volume Kubus
a.
Luas Permukaan Kubus
Jaring-jaring
kubus merupakan rentangan dari permukaan kubus. Sehingga untuk menghitung luas permukaan
kubus sama dengan menghitung luas jaring-jaringnya.
s
|
s
|
s
|
s
|
s
|
s
|
Luas = 6 x luaspersegi
= 6 x
|
b.
Volume Kubus
Untuk menentukan volume (V) kubus,
kita cari dulu luas alas (A) lalu dikalikan dengan tinggi (t).
|
B. BALOK
1.
Pengertian Balok
Balok
merupakan bangun ruang beraturan yang ditentukan oleh tiga pasang persegi panjang
yang masing-masingnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Penamaan balok sama dengan kubus, disesuaikan dengan sisi alas dan sisi atas. Jika sisi alas balok
ABCD, dan sisi atas balok EFGH, maka balok tersebut dinamakan balok ABCD.EFGH.
2.
Unsur-unsur
Balok
Seperti
halnya kubus, balok juga mempunyai tiga unsur utama yang merupakan pembentuk balok
tersebut, yaitu:
a.
Sisi Balok
Balok mempunyai tiga pasang sisi
yang masng-masing pasang berbentuk persegi panjang yang sama bentuk dan ukurannya,
yaitu: ABCD (sisi bawah) sejajar dengan EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan)
sejajar dengan CDGH (sisi belakang), BCGF (sisi samping kanan) sejajar dengan
ADHE (sisi samping kiri).
Sisi depan
|
Sisi bawah
|
Sisi atas
|
Sisi samping kiri
|
Sisi samping kanan
|
Sisi belakang
|
b.
Rusuk Balok
Sebuah balok mempunyai 12
rusuk. Rusuk-rusuk tersebut terbagi ke dalam 3 bagian yang masing-masing terdiri
dari 4 rusuk yang sejajar dan sama panjang. Bagian pertama terdiri atas rusuk-rusuk
terpanjang, yaitu rusuk AB, DC, EF, dan HG. Bagian ini disebut panjang balok. Bagian kedua terdiri atas rusuk-rusuk tegak, yaitu rusuk AE, BF, CG, dan DH, bagian ini disebut tinggi balok. Bagian ketiga disebut leba rbalok yaitu rusuk AD, BC, EH, dan FG.
c.
Titik Sudut
Sebuah rusuk akan bertemu dengan
dua rusuk lainnya, tiga buah rusuk balok yang berdekatan akan bertemu pada satu
titik. Titik pertemuan itu yang dinamakan titik sudut balok.Terdapat 8 buah titik
sudut pada balok, yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G dan H.
3.
Diagonal
Balok
a.
Diagonal Sisi
Sama halnya dengan kubus,
balok mempunyai 12 buah diagonal sisi atau diagonal bidang, yaitu: AC, BD, EG,
HF = AF, BE, CH, DG, AH, DE, BG, CF.
b.
Diagonal Ruang
Diagonal
ruang pada balok yaitu: AG, BH, CE, dan DF.
c.
Bidang Diagonal Balok
Bidang diagonal balok berbentuk persegi panjang. Bidang diagonal balok
ABCD.EFGH adalah : ACGE, BDHF, BCHE ADGF, ABGH, CDEF.
4.
Jaring-Jaring Balok
jaring-jaring
balok adalah rangkaian sisi-sisi suatu balok yang dipadukanakan membentuk suatu
balok. jaring-jaring balok tersusun atas tiga pasang persegi panjang yang
setiap pasangnya memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
5.
Luas Permukaan
dan Volume Balok
a.
Luas Permukaan Balok
Sebuah balok memiliki 3
pasang sisi berupa persegi panjang, setiap sisi dan pasangannya saling berhadapan,
sejajar, dan kongruen. luas permukaan balok :
= L persegi panjang 1 + L
persegi panjang 2 + L persegi panjang 3 + L persegi panjang 4 + L persegi
panjang 5 + L persegi panjang 6
= (p x l) + (p x t) + (l x t
) + (p x l) + (l x t) + (p x t)
= (p x l) + (p x l) + (p x
t) + (p x t) + (l x t) + (l x t)
= 2 (p x l) + 2 (p x t) + 2
(l x t)
= 2 ((p x l) + (p x t) + (l
x t))
= 2 (pl + pt + lt)
jadi luas permukaan balok dapat dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut :
Luas =
=
|
b. Volume
Balok
Untuk menentukan volume (V) balok,
kita cari dulu luas alas (A) lalu dikalikan dengan tinggi (t)
|
B.
ROLE PLAYING
1.
Pengertian
Model Pembelajaran role playing
adalah suatu model penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan murid. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan murid dengan memerankannya sebagai tokoh
hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu
orang, hal ini bergantung kepada apa yang di perankan (Komalasari: 2010)
Bermain
peran dalam pembelajaran merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui
peragaan, serta langkah-langkah identifikasi masalah, analisis, pemeranan, dan diskusi.
Untuk kepentingan tersebut, sejumlah peserta didik bertindak sebagai pemeran
dan yang lainnya sebagai pengamat. Seorang pemeran harus mampu menghayati peran
yang dimainkannya. Melalui peran, peserta didik berinteraksi dengan orang lain
yang juga membawakan peran tertentu sesuai dengan tema yang dipilih.
2.
Kelemahan dan kelebihan metode role playing adalah:
a.
Kelemahan
1)
Metode
bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak.
2)
Memerlukan
kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini
tidak semua guru memilikinya.
3)
Kebanyakan
siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan
tertentu.
4)
Apabila
pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja
dapat memberi kesan kurang baik, dan pengajaran tidak tercapai.
5)
Tidak semua
materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
6)
Sebagian
anak yang tidak ikut bermain peran menjadi kurang aktif.
b.
Kelebihan
1)
Permainan
merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang
berbeda.
2)
Guru dapat
mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan
permainan.
3)
Dapat
berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan
pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
4)
Sangat
menarik bagi siswa karena Permainan merupakan pengalaman belajar yang
menyenagkan, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
5)
Membangkitkan
gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa
kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
6)
Siswa
melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan.
Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan,
terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan
siswa harus tajam dan tahan lama.
7)
Siswa akan berlatih
untuk berinisiatif, berkreatif da bekerja sama.
3. Langkah-langkah role playing:
1. Setiap kelompok, memilih siapa yang akan dipilih
mewakili kelompoknya.
2. Setiap siswa memerankan peran sebagai diagonal sisi.
3. Dan dapat mendemonstrasikan jaring-jaring kubus dan
balok itu seperti apa saja!
C.
SOAL KUIS :
1.
hitunglah luar permukaan kubus, jika panjang rusuknya sebagai berikut :
a.
3 cm
b.
4,5 cm
c.
10 cm
2.
sebuah dadu berbentuk kubus dengan panjang rusuk 12,5 cm. hitunglah luas
permukaannya...
3.
rudi ingin membuat jaring-jaring balok dari palstik transparan dengan
ukuran panjang 15 cm, lebar 8 cm dan tinggi 10 cm. berapa luas plastik yang
dibutuhkan untuk membuat jaring-jaring balok ?
4.
Tentukan panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat
kerangka balok dengan ukuran
P=14cm cm
|
t = 6cm cm
|
l = 8cm cm
|
5. Warno ingin membuat model kerangka balok dari kawat.
Ia menyediakan kawat sepanjang 3,6 m. model kerangka balok yang akan di buat berukuran
panjang 45cm dan lebar 30cm. hitunglah tinggi kerangka balok itu, jika semua
kawat terpakai !
6. Sebuah tangki berbentuk balok berukuran
berisi air dengan ketinggian 15 cm. htunglah
volume air dalam tangki tersebut dalam satuan liter !
7. Dodo akan memberi kado ulang tahun buat Desi. Agar nampak menarik,
kotak kado itu
akan dibungkus dengan kertas
kado.
Agar kertas kado yang dibutuhkan
cukup, Dodo perlu mengetahui
berapa sentimeter persegi
luas
sisi kotak kado itu. Berapakah
luas
sisi kotak kado itu, bila
panjangnya
25 cm, lebar 20 cm dan tingginya
15 cm.
8. sebuah kotak minuman dengan tinggi 10,2
cm , lebar 4,2 cm dan panjang 7cm. tentukan volume kotak minuman tersebut.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Listening Team adalah suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat dari suatu
konsep atau prinsip atau keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau
latihan yang melibatkan indera pendengaran. Penggunaan Listening Team dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada pengoptimalan indera pendengaran siswa
(di samping indera lainnya), diharapkan secara tepat dapat mendorong siswa agar
tetap fokus dan siap siaga selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi ini
membantu siswa untuk tetap berkonsentrasi dan terfokus dalam pelajaran yang
menggunakan metode ceramah
Pembelajaran dengan metode listening team diawali dengan pemaparan materi pembelajaran dari
guru. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi empat kelompok, seperti tim penanya, tim setuju, tim tidak setuju, dan tim pemberi contoh.
Diharapkan dengan metode ini siswa menjadi lebih aktif
dalam kegiatan belajar. Dengan memadukan listening team dengan metode role
playing agar siswa dapat lebih cepat memahami tentang jarring-jaring kubus dan
balok dan dapat mengetahui sampai mana siswa memahami materi yang telah disampaikan
dengan evaluasi berbentuk kuis.
Daftar Pustaka
Http://Akademistif.Blogspot.Com/2012/01/Metode-Listening-Team.Html
Http://Akademistif.Blogspot.Com/2012/01/Metode-Listening-Team.Html
Ahmad Sabri, Strategi
Belajar Mengajar & Micro Teaching, 2007, Ciputat : PT. Ciputat Press.
Mudassir, Metode-Metode
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Pekanbaru : Suska Press. 2010.
Mei Silberman, Active
Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta : Pustaka Insan
Madani, 2009. H. 106-107
Suprijono,
Agus.2009.Cooperative Learning.Surabaya:Pustaka Pelajar
http://rahmadannipohan.blogspot.com/2012/05/strategi-pembelajaran-listening-team.html
Enda Budi, dkk, Contextual teaching and learning matematika (SMP), 2008,
Jakarta : pusat perbukuan DEPDIKNAS.
0 komentar:
Post a Comment